Tanjung Setia, Surga Peselancar Berombak Indah

Di sepanjang pantai barat Lampung yang terpencil dan di luar hutan lebat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, terdapat sebuah surga memesona yang tersembunyi di sisi laut. Tempat indah ini disebut Pantai Tanjung Setia.

Meskipun tidak begitu dikenal tetapi ombak di Pantai Tanjung Setia disebut-sebut sebagai salah satu ombak terbaik di dunia oleh peselancar dari seluruh dunia. Ombaknya sejajar dengan yang ada di Hawaii. Lokasi-lokasi menyelam di sini dinilai legendaris di kalangan penggila selam.

Berlokasi sejauh 273 km atau 6-7 jam berkendara dari ibu kota provinsi Bandar Lampung, di Desa Tanjung Setia Kabupaten Lampung Barat, Pantai Tanjung Setia tepat berada di jalur arus besar Samudera Hindia yang menjadikan pantai ini memiliki ombak yang konstan. Meskipun demikian, pantai ini sendiri belum cukup dikenal seperti Pantai Kuta Bali dan Lombok. Akan tetapi, ombaknya yang sempurna sangat cocok untuk kegiatan berselancar.

Ombak sempurna memanjakan peselancar di pantai ini yang biasanya berlangsung dari bulan Juni sampai Agustus. Ombak di pantai ini yang bisa mencapai hingga ketinggian 6 hingga 7 meter dengan panjang mencapai 200 meter. Kondisi tersebut menjadikan pantai ini sebagai taman bermain bagi para peselancar dari berbagai belahan dunia. Di sinilah peselancar menemukan habitatnya dengan penunggang papan selancar menjajal ombak penuh tantangan. Mereka  biasanya tinggal selama dua minggu, menunggu ombak besar dan sempurna menjemput ke lautan.

Tanjung Setia juga menawarkan lingkungan sekitar yang masih alami dan beberapa keindahan alam yang menakjubkan. Pasir putihnya halus dan terhampar di sepanjang pesisir pantai. Matahari terbenam yang sangat indah menawarkan atraksi menarik di samping gelombang menantang. Tepi Pantai Tanjung Setia juga dihiasi oleh rimbunnya pepohonan palem yang memberikan pemandangan indah dan suasana santai selagi menunggu ombak datang.

Jauh dari garis pantai dan gelombang yang mengamuk, di lepas Pantai Tanjung Setia menunggu penghobi mancing untuk menemukan harta karun mereka. Di lepas pantai terdapat beberapa koleksi ikan seperti ikan blue marlin raksasa. Ikan ini secara lokal diberi nama Iwa Tuhuk. Ikan Blue Marlin raksasa di sini dapat mencapai berat antara 50 sampai 70 kilogram dan berukuran sampai 170 cm. Sensasi memancing melawan perlawanan ikan ini di kail pancing Anda merupakan pengalaman yang tidak akan terlupakan.

Mengingat keindahan yang masih belum tersentuh dan lokasi strategis yang terpencil, membuat pantai ini disebut sebagai mutiara tersembunyi yang paling sempurna. Perairan dan  gelombangnya yang memanjakan dan menantang dikombinasikan dengan suasananya yang sepi menjadikan pantai ini sebagai tujuan wisata yang sempurna baik untuk pencari kegiatan yang memompa adrenalin maupun pencari liburan.
ancar jelas daftar prioritas utama kunjungan ke pantai ini, berikut adalah beberapa tempat berselancar terbaik di pantai:

Ujung Bocur
Sering salah disebut sebagai Karang Nyimbor, dan sering dibandingkan dengan  Uluwatu di Bali, Ujung Bocur memiliki ombak panjang. Pada waktu terbaiknya, ombak di pantai ini dapat mencapai panjang hingga 200 meter.

Way Jambu
Sering disebut peselancar sebagai 'The Sumatran Pipeline’ atau 'setan sejati’ oleh nelayan lokal, Way Jambu menawarkan pengalaman berselancar yang menakjubkan.

Krui Reefs
Kalau Anda melintas di jalur lintas barat Sumatera, cobalah mampir di pesisir Krui, Lampung Barat. Di sana Anda bisa melepas lelah sambil duduk-duduk di tepi pantai, di batu-batu karang nan romantis, atau di bawah rindang pohon nyiur, di tepi pantai berpasir putih yang berkilau dijilat ombak. Atau jika Anda pandai berselancar, Anda bisa mencobanya di surf Tanjung Setia, jangan mau kalah dengan peselancar mancanegara. Jika Anda punya banyak waktu, Anda bisa mencoba hiking atau jungle run ke hutan damar, sambil menikmati pesona sungai-sungainya yang dangkal berbatu dengan gemercik air yang jernih.

Jimmy
Jimmy adalah salah satu gelombang indah yang ada di kawasan pantai ini. Ombaknya yang indah dan hamparan pasir putih di sepanjang pesisir pantainya menjadikan tempat ini layak untuk dikunjungi.

Ada beberapa hotel dan penginapan sederhana yang dapat Anda temukan di sekitar Lampung Barat. Kebanyakan berada di ibukota kabupaten Liwa, dan beberapa berada dalam daerah Pantai Tanjung Setia. Berikut adalah sejumlah akomodasi yang dapat Anda pilih:
Hotel Jembar Manah
Alamat : Jalan Raya Pasar Liwa
Telp : +62-728-21012
Hotel Karang Nyimbor
Alamat : Jalan Raya Tanjung Setia, Pesisir Selatan,Biha
Hotel Permata
Alamat : Jalan Raya Way Mengaku, Liwa
Telp : +62-728-21022
Hotel Pesagi
Alamat: Jalan Raya Sebarus, Liwa
Telp : +62-728-21252
Wisma Sindalapai
Alamat: Jalan Raden Intan No.1 Liwa
Telp : +62-728-21750
Kepalas Losmen
Alamat : Krui
Telp : +62 828 721 1215
Ada juga beberapa kamp surfing di Tanjung Setia, Anda dapat menemukan informasi kamp tersebut dan akomodasi lainnya.

Menikmati Keindahan Selat Sunda dari Menara Siger

Menara Siger adalah menara yang juga menjadi titik nol Sumatra di selatan. Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. dalam peresmian Menara Siger, 30 April 2008, menyatakan optimistis Menara Siger akan mendorong kemajuan Lampung. Peresmian ini ditandai dengan penekanan sirine, penandatanganan prasasti, serta penglepasan merpati bersama puluhan duta besar. Dengan iringan lagu Mars Lampung oleh Korps Musik (Korsik) Pemprov Lampung, Ny. Truly Sjachroedin menggunting rangkaian melati di pintu masuk bangunan menara enam lantai tersebut. Gubernur memasuki menara bersama duta besar Kroatia, Sri Lanka, Jepang, Palestina, Afghanistan, Singapura, Filipina, keluarga Sultan Banten dan Sultan Kanoman Cirebon. Peresmian ini juga diwarnai pembukaan stan seluruh kabupaten/kota.

Gubernur yakin Menara Siger akan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) hingga 15%. Angka itu berdasarkan perkiraan jumlah kendaraan 3.500 unit per hari dan 15 juta orang per tahun yang melintasi Pelabuhan Bakauheni. Dengan asumsi 15 persen saja singgah ke Menara Siger, maka setiap tahun akan menghasilkan pendapatan Rp12,5 miliar.

Pendirian Menara Siger mengawali pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) —penghubung Bakauheni—Merak. Menara Siger terbangun di atas bukit sebelah barat Pelabuhan Bakauheni. Bangunan tersebut dilengkapi dengan sarana informasi mengenai peta wisata seluruh kabupaten/kota se-Lampung. Menurut Sjachroedin, Menara Siger bukan monumen masa lalu, tetapi bangunan masa depan yang akan jadi fenomena masyarakat Lampung.

Posisi strategis Pelabuhan Bakauheni sebagai pintu gerbang Sumatera diibaratkan sebagai mulut naga yang memuntahkan kurang lebih 80 ribu ton hasil-hasil pertanian per hari. Dengan penggunaan teknik ferrocement, Menara Siger dijamin mampu menahan terpaan angin kencang. Bangunan ini merupakan karya arsitek asli Lampung, Ir. Hi. Anshori Djausal M.T.

Teknik ferrocement merupakan pengembangan tim arsitek Menara Siger, dengan menggunakan jaring kawat menyerupai jaring laba-laba. Pengerjaan lambang siger dan beberapa ornamen tidak menggunakan cor-coran, namun bagian per bagian dengan tangan. Dengan metode ini, setiap inci bangunan tahan guncangan dan terpaan angin laut.

Menara Siger kebanggaan masyarakat Lampung tersebut berada di atas bukit dengan ketinggian 110 meter di atas permukaan laut. Pembangunan menara sejak tahun 2005 menghabiskan biaya Rp15 miliar. Menara Siger adalah simbol Lampung. Ia bukan hanya menjadi ikon pariwisata, tetapi dapat menjadi ikon dalam segala hal: keagamaan, seni dan budaya, pendidikan.

Anshori Djausal sebagai perancang mengungkapkan Menara Siger dapat memancing pengembangan kawasan pintu gerbang Pulau Sumatera. Pasca peresmian akan masuk investasi Rp100 miliar hingga Rp200 miliar. Dosen Fakultas Teknik Universitas Lampung ini menambahkan, dalam setahun sekitar 15 juta – 20 juta orang melintas di Pelabuhan Bakauheni. Hal tersebut merupakan sebuah potensi bagi promosi kepariwisataan dan potensi ekonomi.

Menata Siger adalah paduan antara land mark dan pariwisata. Bagi Anshori, Menara Siger ibarat gadis cantik yang akan memancing setiap orang untuk melamarnya. Maksudnya, Menara Siger akan menumbuhkan daya tarik dan magnet bagi setiap orang, termasuk daya tarik investasi.

Secara fisik, Menara Siger dibangun dengan memperhatikan ciri khas Lampung. Di sekitar tugu dibangun ruang-ruang yang menampilkan budaya Lampung serta sarana-prasarana pariwisata. Sebagai tugu di ujung Pulau Sumatera, Menara Siger dilengkapi dengan tulisan penanda Titik Nol Pulau Sumatera. Menara Siger dengan warna emas itu dilengkapi ruangan tempat wisatawan melihat Pelabuhan Bakauheni serta keindahan panorama laut dan alam sekitarnya.

Siger adalah topi adat pengantin wanita Lampung. Menara Siger berupa bangunan berbentuk mahkota terdiri dari sembilan rangkaian yang melambangkan sembilan macam bahasa di Lampung. Menara Siger berwarna kuning dan merah, mewakili warna emas dari topi adat pengantin wanita. Bangunan ini juga berhiaskan ukiran corak kain tapis khas Lampung.

Bagunan akan berisi data asta gatra, yaitu trigatra mencakup letak geografis, demografis dan kekayaan sumber daya alam (SDA). Berikutnya panca gatra, yaitu berisi ideologi dan hankam. Dengan demikian para turis tidak perlu banyak bertanya.

Payung tiga warna (putih-kuning-merah) menandai puncak menara. Payung ini sebagai simbol tatanan sosial. Dalam bangunan utama Menara Siger Prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan. Menara Siger tidak hanya berbentuk sebuah fisik bagunan, tetapi mencerminkan budaya masyarakat dan identitas masyarakat Lampung sesuai dengan filosofi berpikir dan bertindak sesuai visi dan misi mewujudkan Lampung yang unggul dan bardaya saing.

Menara Siger sebagai ikon kebanggaan masyarakat Lampung memang tidak bias di angap enteng, hal ini di sebabkan hingga saat ini Provinsi yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatra dan jawa ini baru memiliki ikon kebanggaan yang berskala nasional.

Sebagai masyarakat Lampung, tentu saja keberadaan menara Siger menjadi sangat layak dan mutlak di banggakan, menara Siger sangat berpotensi menjadi asset wisata kelas satu di wilayah lampung untuk menuju Visit Wilayah Lampung kedepan, kebudayaan lampung dan agar di kenal oleh tamu tamu dari manca Negara.

Untuk bisa masuk ke kawasan Menara Siger, pengunjung dikenai biaya tidak resmi Rp 5.000 per motor atau Rp 10.000 untuk mobil. Untuk bisa lebih masuk ke dalam bangunan, para pengunjung dikenai lagi biaya Rp 1.000 per orang. Menara ini dilengkapi pula dengan sejumlah informasi tentang wisata di Lampung.

Dari menara yang berketinggian 110 meter di atas permukaan laut inilah kita bisa melihat pemandangan pesisir Merak, Banten. Pasalnya, jarak Merak-Bakauheni hanya 27 km. Namun, baik Merak maupun Pulau Jawa hanya bisa terlihat jika cuaca sedang cerah.

Menengok Satwa Langka di Way Kambas

Lokasi dari taman nasional way kambas membentang sepanjang dua kabupaten lampung tengah dan lampung timur, di perkenalkan oleh pemerintah pertama kali pada tahun 1982 sebagai rujukan pusat konservasi bagi satwa, dimana cikal bakal terbentuknya pusat pelatihan gajah pada saat itu, 7 tahun berselang tepatnya pada tahun 1989 melalui surat keputusan menteri kehutanan, cagar alam taman nasional way kambas ditetapkan seluas 1.300 Km2, yang berfungsi sebagai perlindungan dan pusat konservasi bagi flora dan fauna khususnya untuk satwa satwa langka seperti gajah sumatera, harimau sumatera, badak sumatera, tapir dan siamang, dan mengalami perubahan pada tahun 1999 dimana luasnya berkurang menjadi 1.250 km2.

Suguhan bertema ekowisata menjadi andalah pusat pelatihan gajah di lampung, pusat konservasi ini terbilang cukup ramai dan menjadi salah satu tempat favorit  tujuan wisata di lampung timur, sempatkan diri anda ke pusat pelatihan way kambas yang menawarkan beragam atraksi dari gajah gajah yang terlatih, tak hanya sebagai tempat wisata pusat konservasi way kambas juga diperuntukan menjadi tempat penelitian dimana di lokasi ini terdapat fasilitas wisma dan laboratorium.

Dari bandar lampung lokasi menuju lokasi obyek wisata di taman nasional way kambas tak begitu jauh, seperti menuju Pusat Konservasi Gajah (PKG), hanya berjarak kurang lebih 2 jam saja dari pusat kota, atau mungkin dari jakarta dapat menggunakan Pelabuhan Bakaheni untuk menuju lampung dan tiba di Dermaga Labuan Meringgai.

Taman nasional way kambas dimana wisatawan dapat temukan satwa satwa mamalia yang terancam punah seperti harimau, gajah dan badak sumatera, ekosistem vegetasi yang mendominasi di taman nasional ini terdiri dari padang ilalang, hutan rawa, hutan payau dan hutan pantai, untuk flora sendiri yang cukup terkenal seperti tumbuhan semar dan bunga raflesia, ingin berwisata ke TN waykambas ?, berikut ini beberapa rekomendasi tempat tempat yang dapat anda kunjungi, Way kanan adalah bagian dari taman nasional, yang dikelola oleh RPTN Way kanan wisatwan dapat menuju lokasi menggunkanan mobil atau motor karena ke lokasi terbilang cukup bagus untuk dilalui,

Karena masuk dalam kawasan hutan dari plang ijo hingga way kanan tak jarang wisatawan akan melihat satwa liar yang berlalu lalang seperi rusa, biawak hingga babi hutan setiba di sana, jalan berupa jalur setapak hingga menelusuri tengah hutan, satwa satwa yang akan di temui seperti siamang dengan lengkingannya yang khas, tak jarang wisatawan yang akan berkunjung lebih masuk ke hutan melalui jalur sungai, obyek wisata ini sangat favort bagi para peneliti dan pendidikan lapangan.

Plang ijo salah salah satu tempat wisata selanjutnya yang berjarak hanya 13 km saja dari way kanan atau 6 km dari jalan trans sumatera, plang ijo dikelola oleh taman nasional III penet jika wisatawan sampai akan ditandai dengan gapura yang berwana hijau, disini pengujung akan ditawarkan kegiatan alam, seperti menginap di areal camping ground, objek objek wisata yang dapat dilihat beberapa diataranya menara pandang dimana bangunan ini digunakan sebagai tempat penelitian dan pengamatan satwa, menjaga lebih dini jika ada areal hutan yang terbakar, dari atas juga pengunjung akan melihat luasnya hutan kelola Eks JICA

lokasi plang ijo sudah terbilang lengkap dimana pengunjung akan menemukan pusat informasi, tempat parkir, resort dan gerai sovenir

Ingin melihat pusat pelatihan gajah nah disini tempatnya, lebih dikenal dengan Pusat Konservasi Gajah (PGK) disini tempatnya mamalia besar dilatih, tak jarang pawang gajah melatih gajah way kambas untuk menjaga agar gajah liar tidak masuk ke perkampungan masyarakat, dengan cara berpatroli menggunakan gajah tunggang, PGK juga sebagai tempat konservasi dan pelepas liaran gajah, jika wisatawan berkunjung ke sini obyek wisata yang ditawarkan berpatroli bersama pawang dengan cara menunggangi gajah, melihat pertunjukan gajah seperti, bermain bola, menari hingga melukis.

Fasilitas dan akomodasi sama seperti lokasi wisata di plang ijo anda dapat menemukan penginapan, pusat informasi, mushola hingga taman bermain.

Untuk mencapainya hanya 6 km saja dari plang ijo atau atau 16 Km dari jalan trans sumatera dengan jalan ke lokasi cukup baik untuk dilalui bahkan anda dapat menyewa bus besar untuk mengunjungi pusat konservasi gajah ini.

Menjelajah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan perwakilan dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan yang terdiri dari tipe vegetasi hutan mangrove, hutan pantai, hutan pamah tropika sampai pegunungan di Sumatera.

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan membentang dari Propinsi Bengkulu di sebelah utara, mengikuti punggung pegunungan Bukit Barisan meluas ke selatan, sampai Tanjung Cina-Belimbing di ujung selatan propinsi Lampung.

Taman nasional ini diresmikan dengan adanya Pengumuman Menteri Pertanian pada tanggal 14 Oktober 1982 dalam Kongres Taman Nasional Seduani III di Denpasar, Bali. Semula status kawasan taman nasional ini adalah Suaka Margasatwa Sumatera Selatan I yang ditunjuk berdasarkan Besluit Van der Gouverneur Van Nederlandsch Indie No. 48 STB 621 tanggal 24 Desember 1935.

Perubahan dan pengembangannya dari Suaka Margasatwa menjadi Taman Nasional tidak lain adalah perwujudan upaya konservasi untuk melindungi dan melestarikan kekayaan sumber daya alam yangterkandung di dalamnya. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan menyuguhkan tantangan kepada para pengunjung untuk menikmati kekayaan dan keindahan alamnya.

Potensi Flora
Tipe vegetasi utama yang menyusun kawasannya adalah hutan hujan tropis, dengan jenis-jenis utamanya adalah Meranti (Shorea sp), Keruing (Dipterocarpus sp), Merawan (Hophea sp), Rotan (Calamus sp), Pasang (Quercus sp), Bayur (Pteorspermum sp), Cempaka (Michelia campaka), Randu Alas (Bombax malabarica), Damar (Agathis sp) dan lain sebagainya.
Tipe vegetasi lainnya adalah hutan payau dengan penghuninya : Pidada (Sonneratia sp), Nipah (Nipa fructicans); kemudian hutan pantai dengan jenis penyusunnya Cemara laut (Casuarina equisetifolia), Mengkudu (Morinda citrifolia) dan Pandan (Pandanus sp).

Potensi Fauna

Satwa yang menghuni Bukit Barisan Selatan antara lain Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Gajah Sumatera (Elephas maximus), Harimau (Panthera tigris), Tapir (Tapirus indicus), Rusa (Cervus sp), Kancil (Tragulus javanicus), Kerbau liar (Bubalus bubalis), Kijang (Muntiacus muntjak), Kambing hutan (Capricorn sumatrensis), Ajak (Cuon alpinus), Ungko (Hylobates agilis), Ular sanca (Phyton reticulatus), dan lain-lainnya.

Berbagai jenis kera dan monyet juga mendiami habitat yang sangat baik di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan ini, antara lain Siamang (Symphalangus syndactylus), Owa (Hylobates agilis), Kera (Macaca fascicularis), Beruk (Macaca nemestrina), Lutung (Presbytis cristata) dan Presbytis melalophos. Di daerah yang agak lebih dalam, dijumpai pula Beruang Madu (Helarctos malayanus). Berbagai jenis Rangkong (Buceros sp) dan jenis-jenis burung lain juga menjadi bagian kekayaan fauna yang tidak dapat dipisahkan. Di sepanjang pantai selatan dan barat dapat dijumpai beberapa jenis Penyu antara lain Dermochelys imbricata, Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), dll.
    
Potensi Wisata

Di samping potensi kekayaan alam yang berupa flora dan fauna yang sangat beraneka ragam jenisnya, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan juga memiliki kekayaan lain yang tidak kalah menariknya yaitu kekayaan yang berupa gejala keunikan dan keindahan alam. Gabungan semua kekayaan inilah yang membuat taman nasional ini mempunyai potensi Pariwisata yang cukup tinggi. Tempat-tempat yang patut dicatat dan dikunjungi antara lain :

• Belimbing
Di tempat ini terdapat menara suar (mercusuar), di mana dari tempat tersebut dapat dinikmati pemandangan laut atau pantai yang menakjubkan. Gugusan karang, pasir yang membentang sepanjang pantai dan ombak yang datang dan memecah di pantai adalah pemandangan yang mempunyai kesan tersendiri.

• Danau Menjukut
Danau, di samping merupakan tempat hidup hewan-hewan air seperti ikan dan lain-lainnya, juga merupakan habitat beberapa jenis burung air, tempat minum satwa dan aktifitas manusia.
Demikian pula halnya dengan Danau Menjukut. Di sana dapat dilihat beberapa jenis burung air terjun terutama burung belibis.
Di samping itu, dapat dilihat pula beberapa satwa besar, antara lain Kerbau liar, Rusa dan Kijang. Pengunjung juga dapat menikmati kegiatan rekreasi air, antara lain bersampan, berenang/mandi di danau tersebut. Bagi mereka yang menyenangi kegiatan observasi flora dan fauna, daerah ini sebaiknya jangan ditinggalkan begitu saja.

• Sukaraja
Di daerah sekitar Sukaraja (yang mempunyai ketinggian 546 m dpl), dapat dikunjungi beberapa air terjun. Selain itu, dari pondok pemandangan yang ada di sana, dapat dinikmati pemandangan atau panorama dari Teluk Semangka yanng terletak di bawahnya. Seperti halnya pemandangan ke arah laut.
Di Sukaraja ini telah disediakan pula fasilitas untuk para pengunjung yang hendak bermalam di tenda, yaitu berupa bumi perkemahan seluas 2 ha, yang dilengkapi pula dengan shelter dan MCK. Sukaraja dapat dicapai dari Kota Agung lewat jalan darat, dengan perjalanan selama 4 jam ke arah barat.

• Danau Ranau
Danau Ranau adalah danau yang indah dan bebas pencemaran. Danau ini merupakan danau yang terluas di Pulau Sumatera setelah Danau Toba.
Danau Ranau terletak di tepi barat laut Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan di antara rangkaian gunung Pegunungan Bukit Barisan. Oleh karena letaknya itulah, Danau Ranau mempunyai air bersih dan berhawa sejuk.
Di danau ini pengunjung dapat berlayar, bersampan sambil menikmati pemandangan megahnya Pegunungan Bukit Barisan.
Kegiatan yang dapat dilakukan

• Tampang, Blubuk, Danau Menjukut, Way Sleman, Belimbing
Menjelajahi Hutan, Wisata Bahari, Berenang, bersampan, Pengamatan Tumbuhan, Berkemah, dan menelusuri Sungai.

• Sukaraja Atas
Menjelajahi Hutan, Berkemah, Pengamatan Satwa/Tumbuhan.

• Suwoh
Bersampan, Berenang, Sumber Air Panas, Menjelajahi Hutan, dan Berkemah.

• Kubu Perahu
Menjelajahi Hutan, Air terjun, Pengamatan Satwa/Tumbuhan, dan Berkemah.

Iklim dan Topografi

Oleh karena pengaruh Pegunungan Bukit Barisan, kawasan taman nasional ini terbagi menjadi dua daerah yang berbeda, di mana separuh kawasan bagian timur agak kering. Namun demikian, curah hujan cukup tinggi sepanjang tahun di seluruh kawasan ini.
Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan berpunggung ujung selatan dari Pegunungan Bukit Barisan, sehingga mempunyai topografi yang cukup kasar. Lereng timurnya cukup curam, sedangkan lereng barat, ke arah Samudra Indonesia, agak landai. Puncak tertinggi dari kawasan taman nasional ini adalah Gunung Pulung (1.964 m dpl) yang terletak di sebelah barat Danau ranau. Di samping itu masih banyak terdapat gunung yang lain, yaitu : G. Sekincau, G. Balirang, Bukit Gedang dan Bukit Pandan.
Cara mencapai lokasi

• Teluk Betung - Tanjung Karang - Kota Agung (roda 4/roda 2)
• Kota Agung - Tampang, + 6 jam (kapal motor)
• Kota Agung - Banjarnegoro - Sukaraja Atas/Suwoh, antara 3 - 4 jam (roda 4/roda 2)
• Kota Agung - Kubu Perahu, + 7 jam (roda 4/roda 2)

Informasi Lainnya

• Fasilitas yang tersedia
Kantor, wisma tamu, pondok kerja, shelter, MCK, jalan setapak, menara pengintai satwa, bumi perkemahan, dan lain-lain.

Teluk Kiluan, Surga Tersembunyi di Sudut Tanggamus

Teluk Kiluan di Lampung, memang tengah naik daun di kalangan wisatawan domestik. Walaupun, turis-turis asing sejak lama sudah melancong ke tempat ini. Ketenaran Teluk Kiluan tak lepas dari beberapa anak muda yang mempromosikan tempat ini melalui internet.

Dengan kondisinya yang serba minim, hal tersebut tak membendung keinginan pelancong penggemar petualangan untuk mampir ke Teluk Kiluan.

Perjalanan ke Teluk Kiluan dari Bandar Lampung hanya sekitar 90 kilometer. Namun jalan menuju Teluk Kiluan, misalnya ke Desa Kiluan Negeri, jalannya begitu rusak. Jalanan tak beraspal, berbatu, dan tak landai.

Siap-siap saja perjalanan yang seperti off-road. Kabarnya, pemerintah setempat ingin memperbaiki jalan akses menuju Teluk Kiluan. Sebelum hal itu terjadi, pastikan Anda menyiapkan waktu sekitar tiga jam perjalanan darat menuju Teluk Kiluan dari Kota Bandar Lampung.

Anda bisa naik motor ojek. Sekali lagi, pastikan tukang ojek memang benar-benar tahu jalan. Perlu kesabaran saat menempuh perjalanan menggunakan motor. Pilihan lain adalah Anda bisa naik mobil sejenis APV dengan menyewa mobil termasuk supirnya.

Pastikan sopir yang Anda ajak memang benar-benar tahu jalan menuju Teluk Kiluan. Dan, sebelum menyewa, katakan bahwa Anda bermaksud pergi ke Teluk Kiluan, karena tidak semua rental mobil mau mengantar ke Teluk Kiluan.

Untuk sewa mobil Avanza, Xenia, APV dengan sopir di kisaran harga Rp 400.000 sampai Rp 600.000 per hari, sudah termasuk bensin. Namun, pastikan kembali biaya yang termasuk di dalam sewa mobil tersebut, apakah sudah termasuk bensin, parkir, dan uang makan sopir.

Akomodasi. Jangan harap Anda akan menemukan hotel berbintang di kawasan ini. Di sini hanya ada penginapan sederhana seperti cottage dari kayu. Beberapa penduduk juga menyewakan kamar di rumah mereka untuk tamu, dengan konsep homestay.

Anda bisa mengontak Solihin (081369997831) yang menyediakan homestay dan juga memiliki cottage. Ia juga sekaligus menyediakan paket trip naik jukung (perahu nelayan tradisional) untuk melihat lumba-lumba dan mampir di Pulau Kiluan.

Selain Solihin, ada beberapa pengelola cottage lainnya di Teluk Kiluan. Salah satunya Dirham (081369991340) yang mengelola penginapan di tengah Pulau Kiluan. Kisaran tarif menginap per malam mulai dari Rp 150.000 sampai Rp 500.000.

Makanan. Bekali diri Anda dengan makanan. Mulai dari makanan kecil untuk di perjalanan sampai air mineral yang banyak. Agak sulit mencari warung-warung di Teluk Kiluan.

Namun, untuk sarapan, makan siang, dan makan malam, Anda bisa pesan ke pemilik penginapan. Harga makanan berkisar Rp 15.000 sampai Rp 20.000. Biasanya, baru akan dimasak sesaat sebelum disantap.

Perjalanan mengarungi perairan Teluk Kiluan biasanya menggunakan jukung, sebuah perahu tradisional nelayan setempat yang sudah bermotor. Bentuknya ramping dan panjang.

Jukung ini hanya memuat tiga orang, ditambah pengemudi maka total penumpang di dalamnya hanya empat orang. Tarif sewa per perahu adalah Rp 250.000. Biasanya, perjalanan yang ditawarkan adalah melihat lumba-lumba dilanjutkan mampir di Pulau Kiluan.

Karena lumba-lumba muncul di pagi hari, sebaiknya memulai perjalanan pagi sekali, sekitar jam enam pagi. Sementara di Pulau Kelapa perlu diingat ada pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp 5.000 per orang.

Penyedia perahu juga menyewakan jaket pelampung. Namun, Anda harus menyewanya dengan harga Rp 15.000 per jaket.

Waktu terbaik. Karena pelesir di Teluk Kiluan kaitannya adalah wisata bahari, maka waktu terbaik untuk mengunjungi daerah ini adalah di musim kemarau. Puncaknya di antara bulan Mei sampai bulan Agustus.
Saat ini, langit begitu biru tanpa polusi dan ombak tenang. Saat arus tenang, lumba-lumba akan muncul ke permukaan dan lebih mudah melihat mereka berenang.

Logistik. Karena penerangan yang minim tanpa listrik, jangan lupa membawa senter. Bawa pula obat-obatan pribadi termasuk obat antiseptik. Karena air bersih agak susah, bawa juga jel antiseptik untuk tangan dan tisu basah.

Untuk kamera, sebaiknya bawa kamera bawah air serta kamera tele untuk mengabadikan lumba-lumba. Bawa plastik kedap air untuk menaruh barang-barang agar tak terkena air. Lotion anti nyamuk juga tak salahnya dibawa. Selain juga pelembab tabir surya.

Fasilitas. Teluk Kiluan belum dialiri listrik, walaupun sudah mulai dipasang. Kabarnya akan mulai menyala pada akhir tahun ini. Sinyal telepon genggam masih sulit, namun untuk operator Telkomsel masih bisa diterima walaupun agak sulit.

Air bersih masih minim dan harus menimba dari sumur. Sehingga berhematlah saat mandi dan gosok gigi dengan air mineral. Bawa air mineral yang banyak sebelum datang ke Teluk Kiluan.  (***)
 
Mitra : Dinas Pariwisata | PHRI | ASITA
Copyright © 2011. Tanoh Lado - All Rights Reserved

Pengelola: PT. Jalan-jalan Suka-suka